Malthus dilahirkan dalam sebuah keluarga yang kaya. Ayahnya, Daniel, adalah sahabat pribadi filsuf dan skeptik David Hume dan kenalan dari Jean-Jacques Rousseau. Malthus muda dididik di rumah hingga ia diterima di Jesus College, Cambridge pada 1784. Di sana ia belajar banyak pokok pelajaran dan memperoleh penghargaan dalam deklamasi Inggris, bahasa Latin dan Yunani. Mata pelajaran utamanya adalah matematika. Ia memperoleh gelar magister pada 1791 dan terpilih menjadi fellow dari Jesus College dua tahun kemudian. Pada 1797, ia ditahbiskan dan menjadi pendeta Anglikan di desa.
Pada masanya orang-orang sering memanggilnya Thomas Malthus, meskipun ia lebih suka dipanggil "Robert Malthus", adalah seorang pakar demografi Inggris dan ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk. Dalam Sejarah ilmu ekonomi, Malthus adalah seorang yang paling controversial karena adanya doktrin populasi sebagaimana dikemukakan dalam bukunya yang berjudul ‘’Essay on Population” (1978). Menurut Malthus, Populasi manusia akan terus bertambah dan jika tidak dikendalikan akan tumbuh menurut deret goemetris (ukur), yaitu 1,2,4,8,16, dan seterusnya.
Karena adanya Diminishing Return dalam sector pertanian, produksi makanan hanya meningkat menurut deret aritmatika (angka), yaitu 1,2,3,4,5, dan seterusnya . hal ini tentunya menyebabkan tidak tersediannya makanan yang cukup karena pertambahan penduduk lebih besar dari produksi makanan. Untuk itu, pertumbuhan penduduk haruslah dikendalikan. Pengendalian ini dapat dilakukan dengan pengendalian positif, yaitu kelaparan, bencana alam, wabah penyakit, dan perang. Selain itu dapat juga dilakukan pengendalian preventif dengan cara pengendalian kelahiran dan penundaan perkawinan.
Teori Ekomomi Malthus
Pandangan-pandangan Malthus umumnya dikembangkan sebagai reaksi terhadap pandangan-pandangan yang optimistik dari ayahnya dan rekan-rekannya, terutama Rousseau. Esai Malthus juga dibuat sebagai tanggapan terhadap pandangan-pandangan Marquis de Condorcet. Dalam "An Essay on the Principle of Population" (Sebuah Esai tentang Prinsip mengenai Kependudukan), yang pertama kali diterbitkan pada 1798, Malthus membuat ramalan yang terkenal bahwa jumlah populasi akan mengalahkan pasokan makanan, yang menyebabkan berkurangnya jumlah makanan/orang. (Case & Fair, 1999: 790).
Malthus bahkan meramalkan secara spesifik bahwa hal ini pasti akan terjadi pada pertengahan abad ke-19, sebuah ramalan yang gagal karena beberapa alasan, termasuk penggunaan analisis statisnya, yang memperhitungkan kecenderungan-kecenderungan mutakhir dan memproyeksikannya secara tidak terbatas ke masa depan, yang hampir selalu gagal untuk sistem yang kompleks.
Malthus menikah pada 1804; ia dan istrinya mempunyai tiga orang anak. Pada 1805 ia menjadi profesor Britania pertama dalam bidang ekonomi politik di East India Company College di Haileybury di Hertfordshire. Siswa-siswanya menyapanya dengan sebutan kesayangan "Pop" (yang dapat berarti "papa") "Populasi" Malthus. Pada 1818, ia terpilih menjadi Fellow dari Perhimpunan Kerajaan. Pada akhir hayatnya, Malthus dikebumikan di Bath Abbey di Inggris.
Pemikiran Ekonomi Thomas Robert Malthus
•
Dua prinsip ekonomi Maltus yaitu pembahasan mengenai permasalahan populasi yang dibahas dalam essaynya, An Essay on the Principle of Population (1798), dan kekurangan dari agregat demend, dalam Principles of Political Economy (1820).
•
Ia mengkritik optimisme dari pandangan smith yang berkenaan tentang kontribusi seseorang akan perekonomian, bukan dari sisi kepercayaannya akan laissez faire, ia berpendapat bahwa walaupun berada dalam laissez faire suatu Negara tetap akan menemui hambatan dalam mencapai kesejahtraan.
•
Essay pertama Malthus mengemukakan dua dalil, yang pertama bahwa food is necessary to man’s existence dan yang kedua adalah the passion between sexes is necessary and will remain nearly in it’s present state.
•
Kesimpulan dari dalilnya dikenal dengan “the power of population is indefinitely greater than the power in the earth to produce subsistence for man”, populasi meningkat dalam rasio geometris sedangkan kebutuhan meningkat dalam rasio aritmatika.
•
solusi untuk pembatasan populasi yaitu dengan vice dan misery. Dengan vice dan misery dapat berdampak pada tingkat kelahiran, yang dikenal sebagai preventive check dan Positive check.
•
Dalam Principles of Political Economy (1820) Malthus membahas perbedaan antara ilmu ekonomi material dengan ilmu eksakta,
•
Jumlah labour menentukan harga suatu barang komoditi, yang akan dimasukan kedalam teori ongkos produksi dalam mencari bagian dari profit.
•
Teori efektif demend menyatakan bahawa permintaan yang tinggi mempengaruhi penawaran lama jangka waktu yang berkelanjuatan. Efektif demend juga cerminan dari kualitas labour dan profit, dengan kata lain nilai permintaan harus dapat menutupi biaya yang timbul, modal, dan bahan baku plus profit yang sesuai dengan nilai yang dibayarkan produsen.
•
Sama dengan Smith, Malthus juga menganggap bentuk pertukaran yang paling sering adalah pertukaran barang dan labour. Nilai labour yang dipekerjakan oleh pemegang modal akan lebih rendah dibandingkan nilai barang yang mereka hasilkan.
•
Pada saat itu ia juga dengan tegas menolak penafsiran yang melihat harga berubah pertama dari suatu peristiwa moneter. Malthus mempertimbangkan perubahan dalam jumlah uang lebih mungkin untuk suatu efek perubahan harga dibandingkan penyebabnya.
•
Saving bermanfaat bagi negara sebab dapat menambah general capital (investment) dan karena dipekerjakan seperti modal tidak hanya ditetapkan pada gerak yang lebih dari tenaga kerja dibanding ketika dibelanjakan seperti pendapatan, teapi tenaga kerja lupa diri terhadap sesama yang lebih utama.
•
Ia mengakui investasi itu memerlukan tabungan, tetapi ia juga meminta dengan tegas bahwa prinsip tabungan mendorong kelebihan, akan menghancurkan alasan ke produksi.