John Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, pada tanggal 5 Juni 1723. Adam Smith adalah seorang filsuf yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Pada umur 14 tahun (saat itu umur 14 tahun bukanlah umur yang terlalu muda buat pelajar-pelajar perguruan tinggi) Adam Smith memasuki Universitas Glasgow (waktu itu kira-kira sebesar suatu perguruan tinggi buat kesenian-kesenian yang kecil jaman sekarang di Amerika Serikat). Di Universitas Glasgow Smith belajar filosofi moral pada Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya akan kebebasan berpendapat.
Sesudah belajar di Universitas Glasgow selama tiga tahun, maka Adam Smith melanjutkan kuliah ke Oxford dengan memperoleh beasiswa selama enam tahun. Tahun 1740 Smith dianugrahi Snell exhibition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti William Robert Scott katakan, "Universitas Oxford dalam masanya hanya memberikan sedikit bantuan yang diberikan dari apa yang harusnya merupakan hasil kerja seumur hidupnya," dan dia meninggalkan universitas itu tahun 1746 kembali ke Edinburg, Skotlandia.
Saat kembali ke Skotlandia, Adam Smith semula bermaksud untuk menjadi pendeta di Gereja Episcopal Skotlandia, namun ia merasa belum mendapat panggilan dari Tuhan, maka Smith kemudian mengurungkan niatnya. Dan sebagai gantinya Smith mendapat tawaran menjadi Lektor dalam kesusasteraan Inggris di Edinburg. Dalam kuliah-kuliahnya Smith sering berpandangan aneh dan melawan arus, salah satunya adalah dengan mengkritik bahwa Shakespeare bukanlah seorang penulis drama yang baik. Smith pun menjadi terkenal karena pendapatnya itu sehingga pada tahun 1751 Smith dipanggil kembali ke Universitas Glasgow untuk menjadi seorang mahaguru dalam mata pelajaran logika.
Karier Adam Smith terus melejit, setahun berikutnya Smith juga diangkat sebagai mahaguru dalam mata kuliah filsafat kesusilaan. Dengan berbagai bidang ilmu sebagai latar belakang ini, Smith kemudian mulai menaruh perhatian besar kepada ekonomi politik. Tak lama kemudian terbit bukunya mengenai etik, “Theory of Moral Sentiments” (1719) yang membuat nama Adam Smith semakin terkenal.
•
Homo Economicus
Adam Smith menulis sebuah buku yang sangat terkenal dalam dunia ekonomi yang berjudul “The Wealth Of Nation” (1776). Dalam buku ini ia menyatakan bahwa kemajuan manusia dan tatanan sosial suatu masyarakat akan tercipta apabila setiap individu yang ada di dalamnya mengejar kepentingannya sendiri-sendiri.
Adam Smith percaya bahwa sikap individualistis yang dipicu oleh kepentingan pribadi akan menciptakan tatanan dan kemajuan. Ia menyatakan bahwa untuk memperoleh uang manusia atau produsen akan memperoleh barang dan jasa tertentu. Sedangkan konsumen akan membeli barang atau jasa yang paling mereka butuhkan.Ketika produsen dan konsumen bertemu, maka terciptalah pasar dan dengan terciptanya pasar maka terbentuklah pola produksi yang akan menciptakan suatu keseimbangan sosial (Social harmoni) dan keseimbangan sosial ini tercipta tanpa adanya campur tangan dari pemerintah.
•
Segi-Segi Terpenting Ekonomi Adam Smith
The Welth of Nation mulai dengan menerangkan bagaimana kekayaan suatu bangsa ditambah dan bagaimana kekayaan itu dibagi-bagikan tema-tema ekonomi modern yang pokok. Alat-alat yang pokok yang dapat menambah produksi, menurut pendapat Smith, ialah pembagian pekerjaan dan dimulainya pemakaian mesin. Smith dengan tepat juga melihat bahwa perbaikan-perbaikan dalam hal pengangkutan dengan meluaskan pasaran-pasaran, memungkinkan pertumbuhan perdagangan dan industri.
Peranan yang pokok diberikan oleh Smith kepada pasaran-pasaran, mendorong ia untuk merenungkan cara berjalannya pasaran-pasaran. Nilai sesuatu barang yang sebenarnya atau sewajarnya menurut Smith ditetapkan oleh kerja yang harus dilakukan untuk membuat barang itu. Tidak seorangpun yang akan bersusah payah untuk membuat sesuatu barang jika ia berfikir bahwa tidak ada gunanya untuk membuat barang itu. Jika ia dapat membeli suatu barang yang diperlukannya dengan harga yang lebih murah daripada melakukan kerja untuk membuat barang itu sendiri, maka ia akan membelinya, dan ia membeli sebagai tukarnya barang sesuatu yang dapat dibeli (dalam arti kerja) oleh lawannya dalam penukaran dengan harga yang lebih murah daripada kerja yang hendak dilakukannya untuk membuat barang itu. Dengan demikian masing-masing memperoleh keuntungan karena spesialisasi dan perdagangan.
Fakta-fakta nampaknya memperkuat pernyataan ini. Adam Smith memperoleh alas an-alasan untuk mempercayai bahwa upah-upah riil telah meningkatdi negara Inggris sesuah industry berdiri, dan dengan tepat ditunjukkannya bahwa ada hubungan antara tingkatan penghidupan yang rendah di India dan Tiongkok dan kekurangan perkembangan industri mereka. Tetapi upah-upah karena persaingan kaum buruh untuk memperoleh pekerjaan-pekerjaan tidak perlu setinggi yang seharusnya. Batas upah yang paling rendah, mwenurut pikiran Smith, ialah yang sedikit-dikitnya diperlukan untuk dapat hidup, karena di bawah tingkatan ini penduduk yang bekerja akan mati.
•
Karya-Karya Smith
Tidak lama sebelum kematiannya Smith menghancurkan nyaris semua manuskrip miliknya. Pada tahun terakhirnya dia sepertinya telah merencanakan dua keterilmuan besar, satu dalam teori dan sejarah hukum dan satu dalam ilmu sains dan kesenian. Terbitan setelah kematiannya Essays on Philoshopical Subjects (1795) mungkin berisi bagian dari apa yang akan menjadi pembelokan selanjutnya.
The Wealth of Nations menjadi berpengaruh karena telah dengan keras membuat bidang ekonomi dan perkembangannya kedalam disiplin yang sistematis dan berdiri sendiri. Dalam dunia barat, masih dibincangkan kalau ini merupakan buku paling berpengaruh dalam subyek tersebut yang pernah diterbitkan. Ketika buku tersebut menjadi manifestasi klasik melawan merkantilisme (teori dimana cadangan besar dari logam mulia merupakan keharusan bagi suksesi ekonomis), muncul di tahun 1776, ada kesadaran kuat untuk perdagangan bebas baik di Inggris maupun Amerika. Perasaan baru ini telah dilahirkan dari kesusahan keadaan ekonomi dan kemiskinan yang diakibatkan oleh Perang kemerdekaan Amerika. Bagaimanapun, pada saat publikasinya, tidak semua orang lantas yakin pada kelebihan perdagangan bebas: publik dan parlemen di Inggris masih memakai sistem merkantilisme untuk beberapa tahun kedepannya.
The Wealth of Nations juga menolak pernyataan Psiokrat dalam pentingnya lahan, malah, Smith percaya bahwa buruh merupakan proritas tinggi, dan pembagian buruh akan berakibat pada kenaikan signifikan pada produksi. Smith memakai contoh dengan pembuatan jepitan. Satu pekerja bisa membuat duapuluh pin sehari. Tapi jika sepuluh orang dibagi menjadi delapanbelas langkah yang diperlukan membuat sebuah jepitan, mereka bisa membuat 48.000 jepitan dalam sehari.
Nations sangat sukses, dan faktanya, hal ini mengakibatkan pengosongan sekolah ekonomi yang lebih tua dan ekonom lebih muda, seperti Thomas Malthus dan David Ricardo, fokus dalam memperbaiki teori Smith kedalam apa yang akan dikenal sebagai ekonomi klasik. Baik ekonomi modern dan, secara terpisah, ekonomi Marxisan bergantung sekali pada ekonomi klasik. Malthus mengembangkan ruminasi Smith dalam over populasi, sedangkan Ricardo percaya pada "hukum besi upah" - dimana ledakan populasi bisa mencegah upah melewati tingkat yang rasional. Smith memberi solusi pada kenaikan upah dengan kenaikan produksi, pandangan yang dianggap lebih akurat sekarang ini.
Satu dari poin utama The Wealth of Nations adalah pasar bebas, ketika penampilannya kacau dan tidak teratur, sebenarnya dipandu untuk membuat nilai yang benar dan bermacam barang oleh "tangan-tangan tak terlihat" (sebuah imej yang dipakai Smith dalam Teory of Moral Sentiments, tetapi pertamakali dipakai dalam esai miliknya, "Sejarah Astronomy"). Jika sebuah kelangkaan produk terjadi, misalnya, maka harganya naik, membuat marjin keuntungan yang membuat insentif bagi yang lain untuk masuk ke produksi tersebut, dan mengatasi kelangkaan. Jika terlalu banyak produsen yang msauk ke pasar, kompetisi yang meningkat di antara para manufaktur dan kenaikan penawaran akan menurunkan harga di produk tersebut sampai titik dimana harga produksinya, harga natural.
•
Reputasi Adam Smith Di Bidang Keilmuan
Tahun 1751 Smith ditunjuk sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow, dipindahkan tahun 1752 ke Dewan filosofi moral Glasgow, pernah ditinggali oleh gurunya yang terkenal, Francis Hutcheson. Kuliahnya mencakup etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan "polisi dan keuntungan".
Tahun 1759 Smith menerbitkan Teori dari Sentimen Moral, memasukan sebagian kuliahnya di Glasgow. Karya ini, yang membangun reputasi Smith masa itu, menjelaskan bagaimana komunikasi manusia bergantung pada simpati antara agen dan penonton. Analisanya pada evolusi bahasa kadang-kadang superfisial, seperti yang ditunjukkan 14 tahun kemudian oleh penelitian yang lebih dalam pada bahasa primitif oleh Lord Monboddo. dalam karyanya berjudul Asal Muasal dan Perkembangan Bahasa kapasitas Smith akan pengaruh, persuasif, atau argumen retorikal, lebih banyak dalam buktinya. Dia mendasarkan penjelasannya tidak, seperti Lord Shaftesbury ketiga dan Hutcheson lakukan pada "kepentingan moral", juga tidak seperti Hume pada utilitarianisme, tetapi berdasarkan atas simpati.
Adam Smith memulai memberi perhatian lebih pada jurisprudensi dan ekonomi di dalam kuliahnya dan sedikit pada teorinya tentang moral. Kesan yang didapatkan sama ke pengembangan ide-idenya pada ekonomi politik dari catatan kuliahnya oleh seorang mahasiswa sekitar tahun 1763 yang nantinya diedit oleh Edwin Cannan, dan membentuk apa yang Scott, penemu dan penerbitnya, mendeskripsikannya sebagai "Bagian dari Draft Wealth of Nations", yang bertanggal sekitar 1763. Karya Cannan muncul sebagai Kuliah dalam Keadilan, Polisi, Pajak dan Senjata. Sebuah versi lebih lengkap diterbitkan sebagai Kuliah dalam Jurispundensi di edisi Glasgow tahun 1976.
•
Karakter Pribadi dan Pandangan-Pandangan
Sangat sedikit yang diketahui tentang Adam Smith selain dari apa yang bisa dideduksi dari karya-karyanya yang sudah diterbitkan. Semua paper pribadinya sudah dihancurkan setelah kematiannya. Dia tidak menikah dan sepertinya mempertahankan hubungan dekat dengan ibunya, dimana dia tinggal setelah pulang dari Perancis dan mendahului kematian Smith hanya 6 tahun berselang.Kesaksian kontemporer menjelaskan Smith sebagai eksentrik tetapi intelektual yang dermawan dan ramah, kepikunan yang komikal, dengan kebiasaan yang berulang tentang pidato dan memberi senyuman yang "ramah tanpa ekspresi." Kesabarannya disebut memiliki nilai penting dalam pekerjaannya sebagai administrasi Glasgow. Setelah kematiannya ditemukan bahwa sebagian besar pendapatannya disumbangkan secara rahasia olehnya.
Telah terjadi beberapa debat terhadap pandangan relijius dari Adam Smith. Ayahnya memiliki ketertarikan besar pada Kekristenan dan merupakan sayap moderat dari gereja Skotlandia (gereja nasional di Skotlandia sejak 1690). Smith mungkin pergi ke Inggris untuk meniti karier di dalam Gereja Inggris: pernyataan ini kontroversial dan bergantung pada status eksibisi Snell. Di Oxford, Smith menolak Kristen dan dipercaya kalau dia pulang ke Skotlandia sebagai Deis.
•
Akhir Hayat Bapak Ekonomi
Tahun 1778 Adam Smith ditunjuk untuk menduduki pos sebagai komisioner untuk cukai di Skotlandia dan hidup bersama ibunya di Edinburgh. Tahun 1783 dia menjadi salah satu pendiri Royal Society of Edinburgh dan dari tahun 1787 sampai 1789 dia mendapat posisi kehormatan Lord Rektor Universitas Glasgow. Dia meninggal di edinburgh pada 17 Juli 1790 karena sakit keras dan dikuburkan di Canogatw Kirkyard.