Edward Jenner lahir pada tahun 1749 di sebuah kota kecil Berkeley di Gloucestershire, Inggris. Edward Jenner adalah seorang ilmuan kedokteran yang berhasil mengembangkan dan mempopulerkan teknik veksinasi untuk mencegah penyakit cacar.
Bakat Edward Jenner di bidang kedokteran sudah terlihat ketika ia masih kecil. Sewaktu usianya mencapai usia 12 tahun, Jenner sudah mulai magang menjadi ahli bedah. Setelah itu, Jenner secara serius mempelajari ilmu anatomi, dan ia pun bekerja di sebuah rumah sakit.
Pada tahun 1792, Edward Jenner berhasil menyelesaikan kuliahnya dan memperoleh ijazah kedokteran dari sebuah Universitas bergengsi, St.Andrew. Ketika usianya mencapai 40 tahun, Edward Jenner sudah menjadi seorang dokter berkualitas dan ahli bedah ternama di pelosok Gloucestershire.
Pada Saat itu, penyakit cacar merupakan penyakit momok yang menyeramkan dan menjangkiti hampir sebagian besar masyarakat Eropa, bahkan juga menjangkit seluruh Amerika Utara, India, Cina dan hampir seluruh bagian dunia. Diperkirakan bahwa 10-20% penderitaan cacar berujung pada kematian. Ketika itu, masyarakat hanya tahu bahwa penderita yang mampu bertahan dari penyakit cacar, tubuhnya akan menjadi kebal terhadap penyakit tersebut.
Berbagai upaya sudah dilakukan oleh para ahli kedokteran di berbagai penjuru dunia untuk menanggulangi dan bahkan untuk menyembuhkan penyakit cacar. Pada awal abad ke 18, ilmuwan Lady Mary Wotly Montagu mulai dengan penelitiannya menginjeksi serum pada tubuh orang sehat dengan sesuatu yang diambil dari tubuh penderita cacar ringan, ia akan kebal. Namun, pada kenyataannya, cara ini ternyata berakibat fatal, yakni orang itu justru kena penyakit cacar dengan kondisi lebih serius.
Penemuan cacar oleh Edward Jenner bermula dari masyarakat di lingkungannya. Saat itu masyarakat di sana, yang sebagian besar ialah para petani dan wanita pemerah susu, percaya bahwa orang yang sudah pernah terkena penyakit “cacar sapi”, yakni semacam penyakit ternak ringan yang bisa menular kepada manusia, tidak akan pernah terkena penyakit cacar. Dari kepercayaan tersebut muncul ide Edward Jenner untuk menyuntikan “cacar sapi “ ke tubuh manusia untuk memperoleh kekebalan.
Pada bulan Mei 1796, Edward Jenner memulai terobosan yang sangat berani dengan menyuntik James Phipps, seorang bocah laki laki berumur 8 tahun, dengan vaksin yang diambil dari bintik penyakit “cacar sapi”. Hasilnya seperti yang sudah diperkirakan oleh Edward Jenner, bocah tersebut terkena cacar sapi, tetapi segera sembuh beberapa minggu kemudian, setelah disuntik dengan serum cacar.
Setelah melakukan eksperimen ini lebih lanjut, pada tahun 1798, Edward Jenner mempublikasikan hasil risetnya melalui sebuah buku yang berjudul “An inquiry into the cause and effects of the varionae”. Selanjutnya, vaksinasi cacar berkembang dengan cepat di Inggris, dan diterima juga oleh sebagian besar negara di dunia.
Untuk menghormati penemuan Edward Jenner yang luar biasa ini, maka pada tahun 1802, parlemen Inggris kemudian memberikan hadiah uang sebesar 20.000 pound kepada Edward Jenner. Setelah itu, nama Edward Jenner menjadi amat terkenal di seluruh dunia, dan Jenner “dibanjiri” oleh berbagai macam tanda penghormatan dan juga medali.
Edward Jenner meninggal dunia pada awal tahun 1823, dalam usia 73 tahun, di rumahnya di kota Barkeley, Inggris.