Dalam hidup ini, seluruh bagian tubuh manusia bisa sewaktu-waktu terserang berbagai macam penyakit. Contohnya adalah penyakit yang menyerang kulit. Meskipun penyakit kulit tidak begitu berbahaya, tetapi bisa membuat orang yang mengidapnya menjadi jengkel dan bahkan merasa tidak percaya diri. Orang yang terserang penyakit kulit harus sering menggaruk-garuk kulitnya yang gatal, dan bisa saja mengakibatbkan kulit menjadi terluka atau bahkan mengelupas karena seringnya digaruk.
Ibnu Zuhr adalah ilmuwan yang kali pertama menjelaskan secara lengkap dan mendalam tentang penyakit yang menyerang kulit, yaitu gatal-gatal dan kudis. Karena itulah Ibnu Zuhr sering dijuluki sebagai “Bapak Penyakit Kulit atau Bapak parasitologi” sebagai penghargaan atas kepakarannya di bidang penyakit kulit itu dan sekaligus karena Zuhr dipandang sebagai ahli parasitologi (ahli penyakit kulit) yang pertama.
Ibnu Zuhr lahir di kota Sevila (Spanyol) pada tahun 1091. Keluarganya merupakan keluarga terpandang dan berpendidikan, keluarga Ibnu Zuhr berlatar belakang dokter. Maka tidaklah mengherankan bila orang tuanya juga ikut mendorong anaknya untuk menjadi seorang dokter pula. Ibnu Zuhr memperoleh pendidikan kedokteran di Cardoba Medical University.
Di Dunia ilmu pengetahuan Barat, Ibnu Zuhr lebih dikenal sebagai Avenzoar. Ilmu yang ditekuni atau menjadi spesialisasi Ibnu Zuhr adalah bidang pengobatan. Boleh dikatakan bahwa sepanjang karirnya sebagai seorang dokter, Ibnu Zuhr bahkan lebih banyak melakukan percobaan-percobaan untuk mendapat obat suatu penyakit. Ibnu Zuhr adalah orang yang pertama kali menguji obat kepada binatang terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengobati manusia. Hal ini dilakukan oleh Ibnu Zuhr untuk menghindari kejadian fatal yang tak diinginkan jika pengobatan itu mengalami kegagalan.
Dalam kariernya, Ibnu Zuhr juga dimata oleh Ibnu Rushd untuk menulis kitab al-Tasyier fi al Mudawat wa al-Tadbis atau dalam versi bahasa inggrisnya berjudul The Book of Simplification Concerning Therapeutics and Diets. Buku ini menjelaskan secara panjang lebar tentang keadaan patologi (penyakit ) dan studi deskriptif mengenai penyakit penyakit ringan, kemudian secara berurutan diterangkan dari bagian anatomi kepala sampai kaki. Juga dalam buku Al-Iqtishad fi Islah al- Anfus Wa al-Afsad atau The Book of Middle of Course Concerning the Reformation of Souls and the Bodies. Buku ini membahas tentang berbagai jenis penyakit, pengobatan, dan kesehatan.
Buku buku yang ditulis Ibnu Zuhr adalah buku terlengkap dalam dunia penyakit dan pengobatannya. Bukunya yang lain ber judul Al-Aghziya atau Book on Food Stuffs merupakan buku yang khusus menjelaskan pentingnya obat dan makanan bergizi. Ibnu Zuhr juga yang mempelopori praktik memberi makanan melalui kerongkongan saat makan dengan mulut tak bisa dilakukan.
Sebetulnya ada sembilan buku yang telah ditulis oleh Ibnu Zuhr. Namun, hanya tiga buku buah karyanya yang berhasil diselamatkan. Meski hanya tiga bukunya yang berhasil diselamatkan, tetapi dapat menguak pemikiran dan sumbangsih Ibnu Zuhr bagi dunia penyakit dan pengobatan.
Dalam kariernya, Ibnu Zuhr pernah menjabat sebagai menteri pada Dinasti Muhawid dengan Raja Abd Al-Mu’min. Namun, nalurinya tetap memilih untuk menjadi dokter sampai akhir hayatnya. Ibnu Zuhr meninggal di Sevilla pada tahun 1161.